Persiapan Pembelajaran
Persiapan mengajar mata kuliah dimulai dengan mempertimbangkan faktor-faktor situasional yang memengaruhi pembelajaran mahasiswa (Fink 2003). Sebelum merancang pembelajaran mata kuliah, Bapak/Ibu perlu mempertimbangkan berbagai hal seperti ukuran kelas, mata kuliah prasyarat, latar belakang/profil mahasiswa secara umum. Pertimbangkan apakah Bapak/Ibu mengajar mata kuliah wajib. Selain itu, pikirkanlah juga tentang capaian pembelajaran yang perlu diperoleh oleh mahasiswa. Persiapan pembelajaran mencakup penentuan apa yang akan diajarkan kepada mahasiswa dan bagaimana mereka akan mempelajarinya.
Mengikuti hasil pemikiran Wiggins dan McTighe (2005), BIP merekomendasikan untuk menggunakan proses desain mundur (backward design) dalam merencanakan konten mata kuliah. Desain mundur dalam rencana pembelajaran memastikan bahwa kegiatan pemberian materi, kegiatan belajar mahasiswa, tugas, dan soal ujian menjadi saling terkait sehingga memotivasi mahasiswa dalam belajar dan menumbuhkan keterlibatan (engagement) mahasiswa dalam pembelajaran, dan mahasiswa tidak sekadar menghafal fakta. Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan ini akan menghasilkan bukti pembelajaran (learning evidence) bahwa mahasiswa meraih tujuan kuliah dan mendapatkan capaian pembelajaran.
Sumber:
- Fink, D. (2003). Creating significant learning experiences. San Francisco: Jossey Bass. Chapter 3 addresses situational factors when planning your course.
- Wiggins, G., & McTighe, J. (2005). Understanding by design. Alexandria: Association for Supervision and Curriculum Development. The backward course design process used by instructors at IUB has been modified and adapted from this book